Animated Sonic

Minggu, 11 November 2018

Tugas 3


BAHAN - BAHAN  PENYUSUN BANGUNAN KONSTRUKSI

ABSTRACT

Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan konstruksi. Banyak ragam bahan konstruksi, seperti tanah liat, pasir, kayu dan batu, beton bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun bangunan.Seperti yang kita ketahuibahwa material bahan bangunan bisa berupa logam/besi, kayu maupun yang terbuat dari betonataupun beton bertulang.Jadi disini akandijelaskan beberapa bahan material yang banyakdigunakan untuk bangunan gedung.

1.             PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang
Bangunan merupakan struktur buatan manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara paermanen pada suatu tempat. Bangunan juga biasa disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana, prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi, serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah, dan alasan estetika.
Bangunan mempunyai beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung dari cuaca, keamanan, tempat tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa aman, dan nyaman.
Pada awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnyamemanfaatkan gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu,tanah dan kayu. Setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnyabarang logam dan mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur,pasir dan tanah. Dalam perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau buatan manusia yang bahan-bahannya bakunyadiambil dari alam.

1.2         TUJUAN
Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui jenis jenis bahan konstruksi yang digunakan untuk mebuat gedung.



2.             PEMBAHASAN
2.1         BETON
Merupakan komponen utama dalam pembuatan bangunan gedung, Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya rongga-rongga udara. Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan sedimikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan, memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis (Sutikno, 2003:1). Bahan-bahan penyusun beton sebagai berikut:

Komponen Penyusun Beton:
A.    Agregat halus (pasir)
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai dengan asal pembentukannya. Pasir juga penting untuk bahan bangunan bila dicampur Semen.
Penggunaan pasir sebagai bahan bangunan
Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai seperti :
  • Penggunaan sebagai urukan, misalnya pasir uruk bawah pondasi, pasir uruk bawah lantai, pasir uruk di bawah pemasangan paving block dan lain lain.
  • Penggunaan sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk lantai kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu alam, plesteran dinding dan lain lain.
  • Penggunaan sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun tidak bertulang, bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai, kolom, plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.
Disamping itu masih banyak penggunaan pasir dalam bahan bangunan yang dipergunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan material cetak seperti pembuatan paving block, kansteen, batako dan lain lain.
Jenis-jenis pasir :
Beberapa jenis-jenis pasir yang digunakan dalam pembangunan gedung:
1)        Pasir urug : digunakan untuk menambah level lantai, sebagai landasan kerja, atau urug pondasi.
2)        Pasir Elod : Jenis pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk campuran pasir beton agar bisa digunakan untuk plesteran dinding, atau untuk campuran pembuatan batako.
3)        Pasir Merah : Pasir Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih kasar dan batuannya agak lebih besar.
4)        Pasir Beton : Pasir ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding, pondasi, pemasangan bata dan batu.
5)        Pasir Sungai : pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya untuk bahan campuaran saja.

B.     Agregat kasar
Agregat kasar (Coarse Aggregate) biasa juga disebut kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara 4,76 mm — 150 mm.. Ketentuan agregat kasar antara lain:
  • Agregat kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Aggregat kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.
  • Agregat kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya. Bila melampaui harus dicuci.
  • Agregat kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat yang relatif alkali.
  • Agregat kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.
  • Agregat kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan beban uji 20 ton.
  • Kadar bagian yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5%.
  • Angka kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6–7,5.
Jenis agregat kasar yang umum adalah:
  1. Batu pecah alami: Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali.
  2. Kerikil alami: Kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir.
  3. Agregat kasar buatan: Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk beton berbobot ringan.
  4. Agregat untuk pelindung nuklir dan berbobot berat: Agregat kasar yang diklasifikasi disini misalnya baja pecah, barit, magnatit dan limonit.

C.    Semen
Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa serbuk halus yang dapatmengeras apabila tercampur dengan air. Semen terdiri dari batu lapur /gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat (lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida (Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Semen memiliki 4 unsur pokok, yaitu :
1)      Batu kapur (Cao) sebagai sumber utama, terkadang terkotori oleh SiO2,Al2O3, dan Fe2O3.
2)      Tanah liat yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
3)      Bila perlu ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkanapabila pada tanah liat mengandung sedikit SiO2.
4)      Pasir besi / biji besi, ini ditambahkan apabila tanah liat mengandungsedikit Fe2O3.
Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:
1)      Tipe I, merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpasyarat khusus. Nama lain dari semen ini adalah Ordinary PortlandCement (OPC).
2)      Tipe II, dapat digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang danpanas hidrasi sedang.
3)      Tipe III, semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanya digunakan untuk pembangunan yang penyelesaiannya cepat atau dibatasi waktu.
4)      Tipe IV, semen yang panas hidrasinya rendah.
5)       Tipe V, semen ini digunakan apabila pembangunan ada di sekitar tepianpantai atau bangunan tersebut memiliki gangguan sulfat yang tinggi.

D.    Air
Air yang digunakan harus bersih, segar dan bebas dari bahan-bahanyangmerusak seperti, minyak, asam dan unsur organik.

E.   Campuran zat kimia
beberapa tujuan penggunaan zat kimia diantaranya yaitu
a.  Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton (water reduction).a) Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air pada beton (water reduction). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan nilai fas yang tetap dengan kekentalan yang sama atau dengan fas tetap, tapi didapatkan adukan beton yang lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh kuat tekan yang lebih tinggi, dengan tidak mengurangi kekentalannya, atau diperoleh beton dengan kuat tekan yang sama, tapi adukan dibuat menjadi lebih encer agar lebih memudahkan dalam penuangan.
b. Zat kima untuk memperlambat proses ikatan campuran beton (retarder). Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak dibuat dilokasi penuangan beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1 jam. Sehingga apabila sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu lebih dari 1 jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini diantarannya berupa gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan tartaric acid.
c.    Zat kimia untuk mempercepat ikatan dan pengerasan campuran beton (accelerators). Diperlukan untuk mempercepat proses pekerjaan konstruksi beton, pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat dengan penuangannya. Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan NaNO3. Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.

Kelebihan dan kekurangan baja:
Berikut kekurang dan kelebihan yang didimiliki beton untuk bahan konstruksi:

Kelebihan dari beton antara lain:
a.       Harganya relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali semen Portland.
b.      Beton termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk rendah
c.       Beton termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
d.      Ukuran lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
e.       Beton segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran seberapapun tergantung keinginan .

Kekurangan daripada beton antara lain:
a.       Beton mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
b.      Beton segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
c.       Beton keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan suhu.
d.      Beton sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
e.       Beton bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat daktail, terutama pada struktur tahan gempa.

2.2         Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting tumbuhan yangmengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan). Penyebabterbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin padadinding sel berbagai jaringan di batang.Salah satu kegunaan kayu adalah untuk bahan bangunan yang dibedakansebagai kayu struktural (memikul beban) dan non struktural (tidakmemikul beban). Baik untuk tujuan struktural maupun non struktural,diperlukan dukungan data teknis diantaranya sifat mekanis.Sifat mekanis ada beberapa macam yang berhubungan dengan macampenggunaannya antara lain sebagai bahan bangunan, misalnya untuk tiangdiperlukan data keteguhan tekan sejajar serat, untuk kuda-kuda diperlukandata keteguhan lentur static, keteguhan tekan sejajar serat, keteguhangeser.
mengklasifikasi kayu di Indonesia dalam 5 kelas keawetan berdasarkan criteria :
·         Pengaruh kelembaban/kayu diletakkan di tempat yang lembab.
·         Pengaruh iklim dan panas matahari tetapi terlindung terhadap pengartuh air.
·         Pengaruh iklim, tetapi terlindung terhadap panas matahari.
·         Terlindungi dan terawat baik.
·         Pengaruh rayap dan serangga lainnya.

Jenis-jenis Kayu :
a.       Kayu Jati : Karakteristiknya stabil, kuat dan tahan lama. Termasuk kayudengan Kelas Awet I, II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati sudah terbuktitahan terhadap jamur, rayap, dan serangga lainnya karena kandunganminyak di dalam kayu itu sendiri.
b.      Kayu Merbau : Jika dibandingkan dengan kayu jati, karakteristiknyacukup keras dan stabil. Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, danKelas Kuat I, II. Kayu Merbau sudah terbukti tahan terhadap serangga.
c.        Kayu Mahoni : Memiliki tekstur yang cukup halus, seratnya indah danberwarna merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan sebagaielemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III danKelas Kuat II, III.
d.      Kayu Bangkirai : Karakteristiknya cukup awet dan kuat. Termasuk kayudengan kelas Awet I, II, III dan kelas kuat I, II. Sifat kerasnya jugadisertai tingkat kegetasan yang tinggi sehingga mudah muncul retakrambut dipermukaan. Karena kuatnya, kayu ini sering digunakan untukmaterial konstruksi berat seperti atap kayu.
e.       Kayu Kamper : Memiliki karakteristik tidak setahan kayu jati dan sekuatbangkirai, kamper memiliki sert kayu yang yang halus dan indah
f.       Kayu Meranti Merah : Termasuk jenis kayu keras, warnanya merah mudatua hingga merah muda pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selaintidak bertekstur halus, kayu meranti juga tidak begitu tahan terhadapcuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk dipakai di luar ruangan.Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV.
g.      Kayu Sonokeling : Memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarnaungu, bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklatkemerahan. Selain indah kayu ini juga kuat dan awet. Termasuk kayudengan Kelas Awet I dan Kelas Kuat II.
h.      Kayu Sungkai : Teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarnakuning pucat. Kayu sungkai sering digunakan sebagai bahan elemendekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III dan Kelas Kuat II, III.
i.        Kayu Kelapa : Merupakan salah satu sumber kayu alternatif baru yangberasal dari perkebunan kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi(berumur 60 tahun ke atas) sehingga harus ditebang untuk diganti denganbibit pohon yang baru. Semua bagian dari pohon kelapa adalah serat/fiberyaitu berbentuk garis pendek-pendek.

Kelebihan dan kekurangan kayu:
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan kayu untuk bahan konstruksi:

Kelebihan kayu:
  • Kayu mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan, misalkan saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan
  • Kualitas kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu dapat diketahui secara kasat mata.
  • Kayu lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.
  • Dengan adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik dan indah.
  • Kayu memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat resonansinya.
  • Kayu dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk dijadikan bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas.

Kekurangan kayu:
  • Tidak tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi kering.
  • Kayu tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan kayu hanya menjadi limbah.
  • Untuk pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup secara keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk menyikapi hal ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar.
  • Kayu mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga lainnya.
  • Kayu mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu yang belum kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan bentuk, oleh karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.
  • Kayu bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban. 

2.3         BAJA
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya.Kandungan unsur karbon dalam baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Unsur paduan lain yang biasaditambahkanselain karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikelvanadiumcobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon pada baja dapat meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan tariknya(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta menurunkan keuletannya (ductility). Baja tahan karat atau lebih dikenal dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya 10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan tahan karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium, dimana lapisan oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.
Sifat baja:
Beberapa sifat - sifat baja secara umum adalah :
·         Keteguhan (solidity)
            Mempunyai ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
·         Elastisitas (elasticity)
Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas pembebanan tertentu, sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk semula.
·         Kekenyalan / keliatan (tenacity)
Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
·         Kemungkinan ditempa (maleability)
Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
·         Kemungkinan dilas (weklability)
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan sifat-sifat keteguhannya
·         Kekerasan (hardness)
            Kekuatan melawan terhadap masuknya benda lain.
Kelebihan dan Kekurangan Struktur Baja
·           Kelebihan Baja
1.      Kuat tarik tinggi.
2.      Tidak dimakan rayap
3.      Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
4.      Bisa di daur ulang
5.      Dibanding Stainless Steel lebih murah
6.      Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
7.      Dibanding alumunium lebih kuat

·           Kekurangan Baja :
1.      Bisa berkarat.
2.      Lemah terhadap gaya tekan.
3.      Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan dibentuk berbagai profile
4.      Tidak kokoh
5.      Tidak tahan api
Jenis–Jenis baja:
Jenis struktur baja yang sering kali diterapkan sebagai struktur bangunan terdiri dari beberapa macam.
1.         Tipe Rangka (Frame Structure)
Tipe rangka terdiri dari beberapa batang baja yang saling memperkuat satu sama lain. Batang baja tersebut antara lain batang tarik, batang belok, dan batang yang mendapat kombinasi beban lentur dengan beban aksial. Banyak konstruksi bangunan yang menggunakan struktur tipe rangka ini. Contoh bangunan yang menggunakan tipe rangka adalah jembatan, struktur atap, pergudangan, bangunan pabrik, BTS operator seluler, tower transmisi listrik, dan lain-lain. Salah satu bangunan terkenal yang menggunakan struktur baja tipe rangka adalah Menara Eiffel di Paris, Perancis.
2.      Tipe Cangkang (Shell-Type Structure)
Pada tipe cangkang ini, tegangan utamanya berupa tarikan. Selain untuk melayani fungsi bangunan, struktur tipe cangkang atau kubahnya juga bertindak untuk menahan beban. Biasanya penggunaan struktur tipe cangkang dikombinasikan dengan struktur tipe rangka. Untuk melihat benda yang kerjanya seperti tipe cangkang ini dapat kita lihat tangki air atau bejana. Sedangkan penerapan bangunan yang menggunakan tipe cangkang adalah bangunan yang membutuhkan kubah di bagian atasnya seperti gelora atau stadion. Contonya adalah Sapporo Dome yang menggunakan struktur tipe cangkang di bagian atapnya.
3.      Tipe Suspensi (Suspension Type Structure)
Elemen utama pada struktur baja tipe suspensi adalah keberadaan kabel tarik. Elemen tarik ini terbukti paling efisien untuk menahan beban sehingga bangunan dengan struktur tipe suspensi ini semakin banyak digunakan. Salah satu contoh pemanfaatan tipe suspensi ini adalah pada penggunaan kabel baja pada jembatan.



Berikut ini harga bahan kanstruksi yang biasa digunakan dalam pembuatan bangunan gedung.
A.    Harga Beton konstruksi

Harga Beton Jayamix Per Kubik Cor & SCG
No.
Mutu Beton Cor
Harga Jayamix /m3
Asli Harga SCG /m3
1
B-0
 Rp. 750.000
 Rp. 840.000
2
K-175
 Rp. 780.000
 Rp. 870.000
3
K-200
 Rp. 800.000
 Rp. 890.000
4
K-225
 Rp. 820.000
 Rp. 910.000
5
K-250
 Rp. 840.000
 Rp. 930.000
6
K-275
 Rp. 860.000
 Rp. 950.000
7
K-300
 Rp. 880.000
 Rp. 970.000
8
K-350
 Rp. 930.000
 Rp. 1.020.000
9
K-400
 Rp. 950.000
 Rp. 1.040.000
10
K-450
 Rp. 980.000
 Rp. 1.070.000
11
K-500
 Rp. 1.020.000
 Rp. 1.110.000
12
K-600
 Rp. 1.050.000
 Rp. 1.140.000

B.     Harga Kayu Konstruksi
Beberapa harga kayu yang sering digunakan dalam konstruksi

Harga Kayu Meranti, Kamper dan Borneo
Spesifikasi Barang
Satuan
Harga (Rp)
Kayu Reng Kamper 2x3x4
batang
 Rp. 22.000,-
Kayu Reng Meranti 2x3x4
batang
 Rp. 12.000,-
Kayu Reng Borneo 2x3x4
batang
 Rp. 10.000,-
Kayu Reng Kamper 3x4x4
batang
 Rp. 35.000,-
Kayu Reng Meranti 3x4x4
batang
 Rp. 22.000,-
Kayu Reng Borneo 3x4x4
batang
 Rp. 15.000,-



Kayu Kaso Kamper 4x6x4
batang
 Rp. 67.000,-
Kayu Kaso Meranti 4x6x4
batang
 Rp. 38.000,-
Kayu Kaso Borneo 4x6x4
batang
 Rp. 29.000,-
Kayu Kaso Kamper 5x7x4
batang
 Rp. 95.000,-
Kayu Kaso Meranti 5x7x4
batang
 Rp. 55.000,-
Kayu Kaso Borneo 5x7x4
batang
 Rp. 45.000,-



Kayu Galar Kamper 5x10x4
batang
 Rp. 160.000,-
Kayu Galar Meranti 5x10x4
batang
 Rp. 80.000,-
Kayu Galar Borneo 5x10x4
batang
 Rp. 60.000,-



Kayu Balok Kamper 6x12x4
batang
 Rp. 230.000,-
Kayu Balok Meranti 6x12x4
batang
 Rp. 100.000,-
Kayu Balok Borneo 6x12x4
batang
 Rp. 85.000,-
Kayu Balok Kamper 8x12x4
batang
 Rp. 310.000,-
Kayu Balok Meranti 8x12x4
batang
 Rp. 150.000,-
Kayu Balok Borneo 8x12x4
batang
 Rp. 115.000,-



Kayu Papan Kamper 3x20x4
lembar
 Rp. 265.000,-
Kayu Papan Meranti 3x20x4
lembar
 Rp. 120.000,-
Kayu Papan Borneo 3x20x4
lembar
 Rp. 85.000,-

C.    Harga Baja Konstruksi

No
Harga Satuan (Rp)
Satuan (per)
Pekerjaan
Keterangan
A
DAFTAR HARGA KONSTRUKSI BAJA WF DIBAWAH 10 TON
1
           3,500
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga
2
           7,500
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga + alat
3
         15,750
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga + alat + bahan
4
         85,200
kg
Pekerjaan Atap Zincalume (spandek)
tenaga + alat + bahan

B
DAFTAR HARGA KONSTRUKSI BAJA WF DIATAS 10 TON
1
           2,800
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga
2
           6,500
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga + alat
3
         15,100
kg
Konstruksi Baja WF
tenaga + alat + bahan
4
         75,200
kg
Pekerjaan Atap Zincalume (spandek)
tenaga + alat + bahan





C
DAFTAR HARGA KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN (TRUSS) DIBAWAH 100 M2
1
         45,000
m2
Konstruksi Baja WF
tenaga
2
       215,000
m2
Konstruksi Baja WF
tenaga + bahan (canal C)




(tdk termasuk genteng)

D
DAFTAR HARGA KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN (TRUSS) DIATAS 100 M2
1
         37,500
m2
Konstruksi Baja WF
tenaga
2
       155,000
m2
Konstruksi Baja WF
tenaga + bahan (canal C)




3.             KESIMPULAN dan SARAN
3.1         Simpulan
Kesimpulan yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini,yaitu:
a.       Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan material yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhannya.
b.      Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis dari bahan
material itu sendiri.

3.2         Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda inginkan, ada baiknya anda mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta kelebihan dan kekuranggannya secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar