BAHAN
- BAHAN PENYUSUN BANGUNAN KONSTRUKSI
ABSTRACT
Bahan bangunan adalah setiap bahan yang digunakan untuk tujuan
konstruksi. Banyak ragam bahan konstruksi, seperti tanah liat, pasir, kayu dan
batu, beton bahkan ranting dan daun telah digunakan untuk membangun
bangunan.Seperti yang kita ketahuibahwa material bahan bangunan bisa berupa
logam/besi, kayu maupun yang terbuat dari betonataupun beton bertulang.Jadi
disini akandijelaskan beberapa bahan material yang banyakdigunakan untuk
bangunan gedung.
1.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Bangunan merupakan
struktur buatan
manusia yang terdiri atas dinding dan atap yang didirikan secara paermanen pada
suatu tempat. Bangunan juga biasa
disebut dengan rumah dan gedung, yaitu segala sarana,
prasarana atau infrastruktur dalam kebudayaan atau kehidupan manusia dalam
membangun peradabannya. Bangunan memiliki beragam bentuk, ukuran, dan fungsi,
serta telah mengalami penyesuaian sepanjang sejarah yang disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah,
dan alasan estetika.
Bangunan mempunyai
beberapa fungsi bagi kehidupan manusia, terutama sebagai tempat berlindung
dari cuaca, keamanan, tempat
tinggal, privasi, tempat menyimpan barang, dan tempat bekerja. Suatu bangunan
tidak bisa lepas dari kehidupan manusia khususnya sebagai sarana pemberi rasa
aman, dan nyaman.
Pada
awalnya manusia hanya memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai sarana dan
prasarana ataupun infrastruktur dalam kehidupannya. Seperti halnyamemanfaatkan
gua sebagai tempat tinggal. Kemudian memanfaatkan apa yang ada di alam sebagai
bahan-bahan untuk membuat infrastruktur seperti halnya batu,tanah dan kayu.
Setelah ditemukan bahan bahan tambang yang dapat digunakan untuk membuat alat
atau benda yang menunjang sebuah bangunan seperti halnyabarang logam dan
mengolah bahan bahan alam seperti mengolah batuan kapur,pasir dan tanah. Dalam
perkembangannya, manusia membuat bahan bahan bangunan dari hasil industri atau
buatan manusia yang bahan-bahannya bakunyadiambil dari alam.
1.2
TUJUAN
Tujuan penulisan jurnal ini untuk mengetahui jenis jenis bahan konstruksi
yang digunakan untuk mebuat gedung.
2.
PEMBAHASAN
2.1
BETON
Merupakan komponen utama dalam pembuatan bangunan
gedung, Beton merupakan bahan dari campuran antara Portland cement, agregat
halus (pasir), agregat kasar (kerikil), air dengan tambahan adanya
rongga-rongga udara. Campuran bahan-bahan pembentuk beton harus ditetapkan
sedimikian rupa, sehingga menghasilkan beton basah yang mudah dikerjakan,
memenuhi kekuatan tekan rencana setelah mengeras dan cukup ekonomis (Sutikno,
2003:1). Bahan-bahan penyusun beton sebagai berikut:
Komponen
Penyusun Beton:
A.
Agregat halus (pasir)
Pasir adalah contoh bahan material butiran. Butiran
pasir umumnya berukuran antara 0,0625 sampai 2 milimeter. Materi pembentuk
pasir adalah silikon dioksida, tetapi di beberapa pantai tropis dan subtropis
umumnya dibentuk dari batu kapur. Hanya beberapa tanaman yang dapat tumbuh di
atas pasir, karena rongga-rongganya yang besar. Pasir memiliki warna sesuai
dengan asal pembentukannya. Pasir juga penting untuk bahan bangunan bila
dicampur Semen.
Penggunaan
pasir sebagai bahan bangunan
Beberapa pemakaian pasir dalam bangunan dapat kita jumpai seperti :
- Penggunaan
sebagai urukan, misalnya pasir uruk bawah pondasi, pasir uruk bawah
lantai, pasir uruk di bawah pemasangan paving block dan lain lain.
- Penggunaan
sebagai mortar atau spesi, biasanya digunakan sebagai adukan untuk lantai
kerja, pemasangan pondasi batu kali, pemasangan dinding bata, spesi untuk
pemasangan keramik lantai dan keramik dinding, spesi untuk pemasangan batu
alam, plesteran dinding dan lain lain.
- Penggunaan
sebagai campuran beton baik untuk beton bertulang maupun tidak bertulang,
bisa kita jumpai dalam struktur pondasi beton bertulang, sloof, lantai,
kolom, plat lantai, cor dak, ring balok dan lain -lain.
Disamping itu masih banyak penggunaan pasir dalam
bahan bangunan yang dipergunakan sebagai bahan campuran untuk pembuatan
material cetak seperti pembuatan paving block, kansteen, batako dan lain lain.
Jenis-jenis
pasir :
Beberapa jenis-jenis pasir yang digunakan dalam pembangunan gedung:
1)
Pasir urug :
digunakan untuk menambah level lantai, sebagai landasan kerja, atau urug
pondasi.
2)
Pasir Elod : Jenis
pasir ini tidak bagus untuk bangunan. Pasir ini biasanya hanya untuk campuran
pasir beton agar bisa digunakan untuk plesteran dinding, atau untuk campuran
pembuatan batako.
3)
Pasir Merah : Pasir
Jebrod biasanya digunakan untuk bahan Cor karena memiliki ciri lebih kasar dan
batuannya agak lebih besar.
4)
Pasir Beton : Pasir
ini baik sekali untuk pengecoran, plesteran dinding, pondasi, pemasangan bata
dan batu.
5)
Pasir Sungai :
pasir jenis ini butirannya cukup baik (antara 0,063 mm – 5 mm) sehingga
merupakan adukan yang baik untuk pekerjaan pasangan. Biasanya pasir ini hanya
untuk bahan campuaran saja.
B.
Agregat kasar
Agregat kasar (Coarse Aggregate) biasa juga disebut
kerikil sebagai hasil desintegrasi alami dari batuan atau berupa batu pecah
yang diperoleh dari industri pemecah batu, dengan butirannya berukuran antara
4,76 mm — 150 mm.. Ketentuan agregat kasar antara lain:
- Agregat
kasar harus terdiri dari butiran yang keras dan tidak berpori. Aggregat
kasar yang butirannya pipih hanya dapat dipakai jika jumlah butir-butir
pipihnya tidak melampaui 20% berat agregat seluruhnya.
- Agregat
kasar tidak boleh mengandung lumpur lebih dari 1% dalam berat keringnya.
Bila melampaui harus dicuci.
- Agregat
kasar tidak boleh mengandung zat yang dapat merusak beton, seperti zat
yang relatif alkali.
- Agregat
kasar untuk beton dapat berupa kerikil alam dari batu pecah.
- Agregat
kasar harus lewat tes kekerasan dengan bejana penguji Rudeloff dengan
beban uji 20 ton.
- Kadar bagian
yang lemah jika diuji dengan goresan batang tembaga maksimum 5%.
- Angka
kehalusan (Fineness Modulus) untuk Coarse Aggregate antara 6–7,5.
Jenis agregat
kasar yang umum adalah:
- Batu
pecah alami: Bahan ini didapat dari cadas atau batu pecah alami yang digali.
- Kerikil
alami: Kerikil didapat dari proses alami, yaitu dari pengikisan tepi
maupun dasar sungai oleh air sungai yang mengalir.
- Agregat
kasar buatan: Terutama berupa slag atau shale yang biasa digunakan untuk
beton berbobot ringan.
- Agregat
untuk pelindung nuklir dan berbobot berat: Agregat kasar yang
diklasifikasi disini misalnya baja pecah, barit, magnatit dan limonit.
C.
Semen
Semen adalah suatu bahan perekat hidrolis berupa
serbuk halus yang dapatmengeras apabila tercampur dengan air. Semen terdiri
dari batu lapur /gamping yang mengandung kalsium oksida (CaO), tanah liat
(lempung) yang mengandung silika oksida (SiO2), aluminium oksida (Al2O3), besi oksida
(Fe2O3) dan gips yang berfungsi untuk mengontrol pengerasan. Semen memiliki 4
unsur pokok, yaitu :
1)
Batu kapur
(Cao) sebagai sumber utama, terkadang terkotori oleh SiO2,Al2O3, dan Fe2O3.
2)
Tanah liat
yang mengandung senyawa SiO2, Al2O3, dan Fe2O3.
3)
Bila perlu
ditambahkan pasir kwarsa / batu silika, ini di tambahkanapabila pada tanah liat
mengandung sedikit SiO2.
4)
Pasir besi /
biji besi, ini ditambahkan apabila tanah liat mengandungsedikit Fe2O3.
Tipe-tipe semen, dan penggunaan sesuai tipenya:
1)
Tipe I,
merupakan semen yang digunakan untuk bangunan umum tanpasyarat khusus. Nama
lain dari semen ini adalah Ordinary PortlandCement (OPC).
2)
Tipe II, dapat
digunakan bila ada gangguan dari sulfat yang sedang danpanas hidrasi sedang.
3)
Tipe III,
semen ini memiliki proses pengerasan yang cepat. Biasanya digunakan untuk pembangunan yang
penyelesaiannya cepat atau dibatasi waktu.
4)
Tipe IV,
semen yang panas hidrasinya rendah.
5)
Tipe V, semen ini digunakan apabila
pembangunan ada di sekitar tepianpantai atau bangunan tersebut memiliki
gangguan sulfat yang tinggi.
D.
Air
Air yang digunakan harus bersih, segar
dan bebas dari bahan-bahanyangmerusak seperti, minyak, asam dan unsur organik.
E.
Campuran zat kimia
beberapa
tujuan penggunaan zat kimia diantaranya yaitu
a.
Zat kimia untuk mengurangi penggunaan
air pada beton (water reduction).a) Zat kimia untuk mengurangi penggunaan air
pada beton (water reduction). Hal ini dimaksudkan agar diperoleh adukan dengan
nilai fas yang tetap dengan kekentalan yang sama atau dengan fas tetap, tapi
didapatkan adukan beton yang lebih encer. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh
kuat tekan yang lebih tinggi, dengan tidak mengurangi kekentalannya, atau
diperoleh beton dengan kuat tekan yang sama, tapi adukan dibuat menjadi lebih
encer agar lebih memudahkan dalam penuangan.
b.
Zat kima untuk memperlambat proses
ikatan campuran beton (retarder). Biasanya diperlukan untuk beton yang tidak
dibuat dilokasi penuangan beton. Proses pengikatan campuran beton sekitar 1
jam. Sehingga apabila sejak beton dicampur sampai penuangan memerlukan waktu
lebih dari 1 jam, maka perlu ditambahkan zat kimia ini. Zat tambahan ini
diantarannya berupa gula, sucrose, sodium gluconate, glucose, citric acid, dan
tartaric acid.
c.
Zat kimia untuk mempercepat ikatan dan
pengerasan campuran beton (accelerators). Diperlukan untuk mempercepat proses
pekerjaan konstruksi beton, pencampuran beton dilakukan di tempat atau dekat
dengan penuangannya. Zat tambahan yang digunakan adalah CaCl2, Ca(NO3)2 dan
NaNO3. Namun demikian, lebih dianjurkan menggunakan yang nitrat, karena
penggunaan khlorida dapat mempercepat terjadinya karat pada penulangan.
Kelebihan
dan kekurangan baja:
Berikut
kekurang dan kelebihan yang didimiliki beton untuk bahan konstruksi:
Kelebihan dari
beton antara lain:
a. Harganya
relatif murah karena menggunakan bahan-bahan dasar dari bahan lokal, kecuali
semen Portland.
b. Beton
termasuk tahan aus dan tahan kebakaran, sehingga biaya perawatan termasuk
rendah
c. Beton
termasuk bahan yang berkekuatan tekan tinggi, serta mempunyai sifat tahan
terhadap pengkaratan/pembusukan oleh kondisi lingkungan.
d. Ukuran
lebih kecil jika dibandingkan dengan beton tak bertulang atau pasangan batu.
e. Beton
segar dapat dengan mudah diangkut maupun dicetak dalam bentuk apapun dan ukuran
seberapapun tergantung keinginan .
Kekurangan
daripada beton antara lain:
a. Beton
mempunyai kuat tarik yang rendah, sehingga mudah retak. Oleh karena itu perlu
diberi baja tulangan, atau tulangan kasa.
b. Beton
segar mengerut saat pengeringan dan beton keras mengembang jika basah sehingga
dilatasi (constraction joint) perlu diadakan pada beton yang panjang/lebar
untuk memberi tempat bagi susut pengerasan dan pengembangan beton.
c. Beton
keras mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu sehingga perlu dibuat
dilatasi (expansion joint) untuk mencegah terjadinya retak-retak akibat perubahan
suhu.
d. Beton
sulit untuk kedap air secara sempurna, sehingga selalu dapat dimasuki air, dan
air yang membawa kandungan garam dapat merusakkan beton.
e. Beton
bersifat getas (tidak daktail) sehingga harus dihitung dan didetail secara
seksama agar setelah dikombinasikan dengan baja tulangan menjadi bersifat
daktail, terutama pada struktur tahan gempa.
2.2
Kayu
Kayu adalah bagian batang atau cabang serta ranting
tumbuhan yangmengeras karena mengalami lignifikasi (pengayuan).
Penyebabterbentuknya kayu adalah akibat akumulasi selulosa dan lignin
padadinding sel berbagai jaringan di batang.Salah satu kegunaan kayu adalah
untuk bahan bangunan yang dibedakansebagai kayu struktural (memikul beban) dan
non struktural (tidakmemikul beban). Baik untuk tujuan struktural maupun non
struktural,diperlukan dukungan data teknis diantaranya sifat mekanis.Sifat
mekanis ada beberapa macam yang berhubungan dengan macampenggunaannya antara
lain sebagai bahan bangunan, misalnya untuk tiangdiperlukan data keteguhan
tekan sejajar serat, untuk kuda-kuda diperlukandata keteguhan lentur static,
keteguhan tekan sejajar serat, keteguhangeser.
mengklasifikasi
kayu di Indonesia dalam 5 kelas keawetan berdasarkan criteria :
·
Pengaruh
kelembaban/kayu diletakkan di tempat yang lembab.
·
Pengaruh iklim
dan panas matahari tetapi terlindung terhadap pengartuh air.
·
Pengaruh
iklim, tetapi terlindung terhadap panas matahari.
·
Terlindungi
dan terawat baik.
·
Pengaruh rayap
dan serangga lainnya.
Jenis-jenis Kayu :
a.
Kayu Jati :
Karakteristiknya stabil, kuat dan tahan lama. Termasuk kayudengan Kelas Awet I,
II dan Kelas Kuat I, II. Kayu jati sudah terbuktitahan terhadap jamur, rayap,
dan serangga lainnya karena kandunganminyak di dalam kayu itu sendiri.
b.
Kayu Merbau :
Jika dibandingkan dengan kayu jati, karakteristiknyacukup keras dan stabil.
Termasuk kayu dengan Kelas Awet I, II, danKelas Kuat I, II. Kayu Merbau sudah
terbukti tahan terhadap serangga.
c.
Kayu Mahoni : Memiliki tekstur yang cukup
halus, seratnya indah danberwarna merah muda sampai merah tua. Banyak digunakan
sebagaielemen dekorasi ruangan. Termasuk kayu dengan Kelas Awet III danKelas
Kuat II, III.
d.
Kayu Bangkirai
: Karakteristiknya cukup awet dan kuat. Termasuk kayudengan kelas Awet I, II,
III dan kelas kuat I, II. Sifat kerasnya jugadisertai tingkat kegetasan yang
tinggi sehingga mudah muncul retakrambut dipermukaan. Karena kuatnya, kayu ini
sering digunakan untukmaterial konstruksi berat seperti atap kayu.
e.
Kayu Kamper :
Memiliki karakteristik tidak setahan kayu jati dan sekuatbangkirai, kamper
memiliki sert kayu yang yang halus dan indah
f.
Kayu Meranti
Merah : Termasuk jenis kayu keras, warnanya merah mudatua hingga merah muda
pucat, namun tidak sepucat meranti putih. Selaintidak bertekstur halus, kayu
meranti juga tidak begitu tahan terhadapcuaca, sehingga tidak dianjurkan untuk
dipakai di luar ruangan.Termasuk kayu dengan Kelas Awet III, IV.
g.
Kayu
Sonokeling : Memiliki serat kayu yang sangat indah, berwarnaungu,
bercoret-coret hitam, atau hitam keunguan berbelang dengan coklatkemerahan.
Selain indah kayu ini juga kuat dan awet. Termasuk kayudengan Kelas Awet I dan
Kelas Kuat II.
h.
Kayu Sungkai :
Teksturnya cukup halus, seratnya indah dan berwarnakuning pucat. Kayu sungkai
sering digunakan sebagai bahan elemendekoratif. Termasuk kayu dengan Kelas Awet
III dan Kelas Kuat II, III.
i.
Kayu Kelapa :
Merupakan salah satu sumber kayu alternatif baru yangberasal dari perkebunan
kelapa yang sudah tidak menghasilkan lagi(berumur 60 tahun ke atas) sehingga
harus ditebang untuk diganti denganbibit pohon yang baru. Semua bagian dari
pohon kelapa adalah serat/fiberyaitu berbentuk garis pendek-pendek.
Kelebihan
dan kekurangan kayu:
Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan kayu
untuk bahan konstruksi:
Kelebihan kayu:
- Kayu
mudah dalam pengerjaan, bisa dibuat atau dibentuk sesuai keinginan,
misalkan saja untuk ukiran, desain kusen, dll. Selain itu, kayu juga mudah
untuk dipaku, dibaut, dan direkatkan
- Kualitas
kayu bisa dilihat secara visual, misalkan saja bila terjadi cacat kayu
dapat diketahui secara kasat mata.
- Kayu
lebih tahan terhadap tekanan dan lenturan.
- Dengan
adanya bermacam jenis kayu, maka kayu memiliki tekstur yang baik dan
indah.
- Kayu
memiliki berat jenis yang cukup ringan sehingga bisa mengapung dan sifat
resonansinya.
- Kayu
dapat diubah menjadi bentuk pulp (bubur kayu), dan bisa diolah untuk
dijadikan bahan produk lainnya, misal untuk bahan baku pembuatan kertas.
Kekurangan kayu:
- Tidak
tahan api, sehingga kayu mudah terbakar, apalagi kalau dalam kondisi
kering.
- Kayu
tidak dapat dimanfaatkan secara keseluruhan sehingga sisa penggunaan kayu
hanya menjadi limbah.
- Untuk
pekerjaan tertentu (yang besar atau lebar), kayu tidak bisa menutup secara
keselurahan karena terbatasnya diameter kayu. Biasanya untuk menyikapi hal
ini kayu harus disambung atau diperlebar/perbesar.
- Kayu
mudah diserang oleh serangga pemakan kayu seperti rayap atau serangga
lainnya.
- Kayu
mengandung air dan berpengaruh besar terhadap bentuk kayu. Kayu yang belum
kering biasanya masih mengalami penyusutan atau perubahan bentuk, oleh
karena itu kayu harus dikeringkan sebelum digunakan.
- Kayu
bersifat higroskopis, dan sensitif terhadap kelembaban.
2.3
BAJA
Baja adalah logam paduan, logam besi sebagai unsur
dasar dengan karbon sebagai unsur paduan utamanya.Kandungan unsur karbon dalam
baja berkisar antara 0.2% hingga 2.1% berat sesuai grade-nya. Fungsi karbon
dalam baja adalah sebagai unsur pengeras dengan mencegah dislokasi bergeser
pada kisi kristal (crystal lattice) atom besi.
Unsur paduan lain yang biasaditambahkanselain
karbon adalah (titanium), krom (chromium), nikel, vanadium, cobalt dan tungsten (wolfram). Penambahan kandungan karbon pada baja dapat
meningkatkan kekerasan (hardness) dan kekuatan
tariknya(tensile strength), namun di sisi lain membuatnya menjadi getas (brittle) serta
menurunkan keuletannya (ductility). Baja tahan karat atau lebih dikenal
dengan Stainless Steel adalah senyawa besi yang mengandung setidaknya
10,5% Kromium untuk mencegah proses korosi (pengkaratan logam). Kemampuan tahan
karat diperoleh dari terbentuknya lapisan film oksidakromium, dimana lapisan
oksida ini menghalangi proses oksidasi besi (Ferum). Stainless Steel sering
digunakan dalam perlengkapan Stainless Steel untuk industri makanan.
Sifat baja:
Beberapa
sifat - sifat baja secara umum adalah :
·
Keteguhan
(solidity)
Mempunyai
ketahanan terhadap tarikan, tekanan atau lentur
·
Elastisitas (elasticity)
Kemampuan / kesanggupan untuk dalam batas –batas
pembebanan tertentu, sesudahnya pembebanan ditiadakan kembali kepada bentuk
semula.
·
Kekenyalan /
keliatan (tenacity)
Kemampuan/kesanggupan untuk dapat menerima perubahan
perubahan bentuk yang besar tanpa menderita kerugian-kerugian berupa cacat atau
kerusakan yang terlihat dari luar dan dalam untuk jangka waktu pendek
·
Kemungkinan
ditempa (maleability)
Sifat dalam keadaan merah pijar menjadi lembek dan
plastis sehingga dapat dirubah bentuknya
·
Kemungkinan
dilas (weklability)
Sifat dalam keadaan panas dapat digabungkan satu
sama lain dengan memakai atau tidak memakai bahan tambahan, tampa merugikan
sifat-sifat keteguhannya
·
Kekerasan
(hardness)
Kekuatan
melawan terhadap masuknya benda lain.
Kelebihan dan Kekurangan Struktur
Baja
·
Kelebihan Baja
1. Kuat tarik tinggi.
2. Tidak dimakan rayap
3. Hampir tidak memiliki perbedaan nilai muai dan susut
4. Bisa di daur ulang
5. Dibanding Stainless Steel lebih murah
6. Dibanding beton lebih lentur dan lebih ringan
7. Dibanding alumunium lebih kuat
·
Kekurangan Baja
:
1. Bisa berkarat.
2. Lemah terhadap gaya tekan.
3. Tidak fleksibel seperti kayu yang dapat dipotong dan
dibentuk berbagai profile
4. Tidak kokoh
5. Tidak tahan api
Jenis–Jenis baja:
Jenis
struktur baja yang sering kali diterapkan sebagai struktur bangunan terdiri
dari beberapa macam.
1.
Tipe Rangka
(Frame Structure)
Tipe rangka terdiri dari beberapa batang baja yang
saling memperkuat satu sama lain. Batang baja tersebut antara lain batang
tarik, batang belok, dan batang yang mendapat kombinasi beban lentur dengan
beban aksial. Banyak konstruksi bangunan yang menggunakan struktur tipe rangka
ini. Contoh bangunan yang menggunakan tipe rangka adalah jembatan, struktur
atap, pergudangan, bangunan pabrik, BTS operator seluler, tower transmisi
listrik, dan lain-lain. Salah satu bangunan terkenal yang menggunakan struktur
baja tipe rangka adalah Menara Eiffel di Paris, Perancis.
2.
Tipe Cangkang
(Shell-Type Structure)
Pada tipe cangkang ini, tegangan utamanya berupa
tarikan. Selain untuk melayani fungsi bangunan, struktur tipe cangkang atau
kubahnya juga bertindak untuk menahan beban. Biasanya penggunaan struktur tipe
cangkang dikombinasikan dengan struktur tipe rangka. Untuk melihat benda yang
kerjanya seperti tipe cangkang ini dapat kita lihat tangki air atau bejana.
Sedangkan penerapan bangunan yang menggunakan tipe cangkang adalah bangunan
yang membutuhkan kubah di bagian atasnya seperti gelora atau stadion. Contonya
adalah Sapporo Dome yang menggunakan struktur tipe cangkang di bagian atapnya.
3.
Tipe Suspensi
(Suspension Type Structure)
Elemen utama pada struktur baja tipe suspensi adalah
keberadaan kabel tarik. Elemen tarik ini terbukti paling efisien untuk menahan
beban sehingga bangunan dengan struktur tipe suspensi ini semakin banyak
digunakan. Salah satu contoh pemanfaatan tipe suspensi ini adalah pada
penggunaan kabel baja pada jembatan.
Berikut ini
harga bahan kanstruksi yang biasa digunakan dalam pembuatan bangunan gedung.
A.
Harga Beton konstruksi
Harga Beton Jayamix
Per Kubik Cor & SCG
|
|||
No.
|
Mutu Beton Cor
|
Harga Jayamix /m3
|
Asli Harga SCG /m3
|
1
|
B-0
|
Rp. 750.000
|
Rp. 840.000
|
2
|
K-175
|
Rp. 780.000
|
Rp. 870.000
|
3
|
K-200
|
Rp. 800.000
|
Rp. 890.000
|
4
|
K-225
|
Rp. 820.000
|
Rp. 910.000
|
5
|
K-250
|
Rp. 840.000
|
Rp. 930.000
|
6
|
K-275
|
Rp. 860.000
|
Rp. 950.000
|
7
|
K-300
|
Rp. 880.000
|
Rp. 970.000
|
8
|
K-350
|
Rp. 930.000
|
Rp. 1.020.000
|
9
|
K-400
|
Rp. 950.000
|
Rp. 1.040.000
|
10
|
K-450
|
Rp. 980.000
|
Rp. 1.070.000
|
11
|
K-500
|
Rp. 1.020.000
|
Rp. 1.110.000
|
12
|
K-600
|
Rp. 1.050.000
|
Rp. 1.140.000
|
B.
Harga Kayu Konstruksi
Beberapa harga
kayu yang sering digunakan dalam konstruksi
Harga Kayu Meranti,
Kamper dan Borneo
|
||
Spesifikasi Barang
|
Satuan
|
Harga (Rp)
|
Kayu Reng Kamper 2x3x4
|
batang
|
Rp. 22.000,-
|
Kayu Reng Meranti 2x3x4
|
batang
|
Rp. 12.000,-
|
Kayu Reng Borneo 2x3x4
|
batang
|
Rp. 10.000,-
|
Kayu Reng Kamper 3x4x4
|
batang
|
Rp. 35.000,-
|
Kayu Reng Meranti 3x4x4
|
batang
|
Rp. 22.000,-
|
Kayu Reng Borneo 3x4x4
|
batang
|
Rp. 15.000,-
|
Kayu Kaso Kamper 4x6x4
|
batang
|
Rp. 67.000,-
|
Kayu Kaso Meranti 4x6x4
|
batang
|
Rp. 38.000,-
|
Kayu Kaso Borneo 4x6x4
|
batang
|
Rp. 29.000,-
|
Kayu Kaso Kamper 5x7x4
|
batang
|
Rp. 95.000,-
|
Kayu Kaso Meranti 5x7x4
|
batang
|
Rp. 55.000,-
|
Kayu Kaso Borneo 5x7x4
|
batang
|
Rp. 45.000,-
|
Kayu Galar Kamper 5x10x4
|
batang
|
Rp. 160.000,-
|
Kayu Galar Meranti 5x10x4
|
batang
|
Rp. 80.000,-
|
Kayu Galar Borneo 5x10x4
|
batang
|
Rp. 60.000,-
|
Kayu Balok Kamper 6x12x4
|
batang
|
Rp. 230.000,-
|
Kayu Balok Meranti 6x12x4
|
batang
|
Rp. 100.000,-
|
Kayu Balok Borneo 6x12x4
|
batang
|
Rp. 85.000,-
|
Kayu Balok Kamper 8x12x4
|
batang
|
Rp. 310.000,-
|
Kayu Balok Meranti 8x12x4
|
batang
|
Rp. 150.000,-
|
Kayu Balok Borneo 8x12x4
|
batang
|
Rp. 115.000,-
|
Kayu Papan Kamper 3x20x4
|
lembar
|
Rp. 265.000,-
|
Kayu Papan Meranti 3x20x4
|
lembar
|
Rp. 120.000,-
|
Kayu Papan Borneo 3x20x4
|
lembar
|
Rp. 85.000,-
|
C.
Harga Baja Konstruksi
No
|
Harga Satuan (Rp)
|
Satuan (per)
|
Pekerjaan
|
Keterangan
|
A
|
DAFTAR HARGA
KONSTRUKSI BAJA WF DIBAWAH 10 TON
|
|||
1
|
3,500
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga
|
2
|
7,500
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + alat
|
3
|
15,750
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + alat +
bahan
|
4
|
85,200
|
kg
|
Pekerjaan Atap
Zincalume (spandek)
|
tenaga + alat +
bahan
|
B
|
DAFTAR HARGA
KONSTRUKSI BAJA WF DIATAS 10 TON
|
|||
1
|
2,800
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga
|
2
|
6,500
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + alat
|
3
|
15,100
|
kg
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + alat +
bahan
|
4
|
75,200
|
kg
|
Pekerjaan Atap
Zincalume (spandek)
|
tenaga + alat +
bahan
|
C
|
DAFTAR HARGA
KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN (TRUSS) DIBAWAH 100 M2
|
|||
1
|
45,000
|
m2
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga
|
2
|
215,000
|
m2
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + bahan
(canal C)
|
(tdk termasuk
genteng)
|
||||
D
|
DAFTAR HARGA
KONSTRUKSI RANGKA ATAP BAJA RINGAN (TRUSS) DIATAS 100 M2
|
|||
1
|
37,500
|
m2
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga
|
2
|
155,000
|
m2
|
Konstruksi Baja WF
|
tenaga + bahan
(canal C)
|
3.
KESIMPULAN dan SARAN
3.1
Simpulan
Kesimpulan
yang dapat diambil pada pembahasan dari makalah ini,yaitu:
a. Setiap konsep pembangunan memiliki spesifikasi bahan
material yang berbeda-beda, sesuai dengan kebutuhannya.
b. Lokasi penggunaan bahan material mempengaruhi jenis
dari bahan
material
itu sendiri.
3.2
Saran
Untuk mendapatkan kualitas dan harga yang anda
inginkan, ada baiknya anda mengenal jenis bahan-bahan bangunan beserta
kelebihan dan kekuranggannya secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk
memilih atau menggunakannya dalam proses konstruksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar