Dredger
PERHITUNGAN
PRODUKSI
Volume keruk untuk satu periode kerja :
V = Q x H1 x M1 x H2 x M2
dimana,
§ V = volume keruk (m3)
§ Q = kapasitas keruk (m3/jam)
§ H1 = jam kerja harian
§ M1 = koefisien jam kerja (0,7 – 0,8)
§ H2 = hari kerja
§ M2 = koefisien hari kerja (0,5 – 0,6)
1. Kapal Keruk Hopper
a. Waktu Mengeruk (T1)
Produksi kapaL keruk banyak dipengaruhi oleb
kapasitas pompa dan draghead.
b. Waktu Berlayar (T2)
Waktu berlayar dari dan ke lokasi buang
tergantung dari kecepatan dan
jarak (mil).
c. Waktu membuang hasil kerukan (T3).
d. Waktu lainnya, seperti manuver (T4).
e. Waktu Overflow (T5)
Waktu mengeruk setelah hopper penuh
{(T1+T5+1)-( x T0 -1)}/(€^ x T5)
dimana,
§ To= jumlah siklus waktu (T1 .. T4)
§ T5 = waktu overflow (menit)
§ = konstanta material (0,105-0,15)
§ T1 = waktu mengeruk (menit)
§ € = konstanta (2.718)
T5 lebih besar dari T1 (10%-20%) untuk
material endapan dan pasir
dengan kondisi Pompa standar.
f. Produksi
V = H x 60 T1+ T5 [Qp x M x T1 + Qp x α M (1 − e −α x T5)]
dimana,
§ V = produksj (m3/hari)
§ H = jam kerja perhari (jam)
§ Tt = siklus waktu (menit)
§ T5 = waktu overflow (menit)
§ Qp = kapasitas pompa (m3/menit)
§ M = konsentrasi rata-rata material (20% -
40%)
§ = konstanta material (0,105-0,15)
Contoh :
1.
Material
: Silt
2.
Metode
pembuangan : Bottom door dumping
3.
Jarak
dari lokasi kerja ke lokasi buang rata-rata : 5 Km
4.
Kapasitas
Hopper : 2000 M3
5.
Kapasitas
Pompa (2 unit) : 5000 M3/jam
6.
Kecepatan
Kapal : saat mengeruk : 3Knot (5,4 Km/jam); saat berlayar : 10Knot (18 Km/jam)
Siklus pekerjaan mengeruk :
§ Mengeruk (T1) : 12 menit
§ Berlayar PP (T2) : 33 menit
§ Membuang (T3) : 10 menit
§ Lain-lain (T4) : 20 menit
§ Total (To) : 75 menit
Koefisien material () : 0,15 untuk Silt
Konsentrasi rata-rata material (m): 0,25
Jam kerja : 24 jam
Waktu overflow : {(T1+T5+1)-( a x T0 -1)}/(€^ a x T5) {(12+T5+1)-(0,15 x 75 -
1)}/(2,718^0,15 x T5) {(13 + T5)-(11,25 – 1)} = 1,1618 x T5 (T5 + 2,75) =
1,1618 x T5
T5 = 2,75/0,1618
T5 = 17 menit
Qp = (2 x 5000)/60 menit = 167 M3/menit
Produksi/hari V = H x 60 T1+ T5 [Qp x M x T1 + Qp x α M (1 − e −α x T5)]
={(24x60)/(75+17)}[(167x0,25x12)+(167x0,15/0,25)x(1-e −0,15 x17 )] = (1440/98)
x 593 = 9.287M3/hari
JENIS MATERIAL YANG DIKERUK
Tanah menjadi faktor utama yang mempengaruhi dalam pemelihan kapal keruk
dan produktivitas kapal. Material tanah ada beberapa macam sesuai dengan ukuran
menurut
Colorado Satate :
1. Name particle diameter
2. Clay below 0.002 mm
3. Silt 0.002 to 0.05 mm Very fine
4. sand 0.05 to 0.10 mm
5. Fine sand 0.10 to 0.25 mm
6. Medium sand 0.25 to 0.5 mm
7. Coarse sand 0.5 to 1.0 mm
8. Very coarse sand 1.0 to 2.0 mm
9. Gravel 2.0 to 75.0 mm
10. Rock greater than 75.0 mm
(~2 inches)
Dump
Truck
PRODUKTIVITAS ALAT
Keterangan:
= Produktivitas truck (alat angkut / unit angkut) - /jam.
= Cycle time truck atau alat angkut - menit.
= Standard vessel capacity, Kapasitas standard muatan vessel (bak) truck atau alat angkut - .
= Fill Factor vessel capacity, Faktor pengisian kapasitas muatan material ke vessel alat angkut - %.
= Mechanical Availability unit angkut - %.
= Effectivity Utility unit angkut - %.
Dari persamaan diatas bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas alat angkut di tambang. Dari masing-masing faktor, mempunyai rumus hitungan masing-masing. Berikut ini adalah faktor-faktor beserta rumus untuk menghitung nya.
= Produktivitas truck (alat angkut / unit angkut) - /jam.
= Cycle time truck atau alat angkut - menit.
= Standard vessel capacity, Kapasitas standard muatan vessel (bak) truck atau alat angkut - .
= Fill Factor vessel capacity, Faktor pengisian kapasitas muatan material ke vessel alat angkut - %.
= Mechanical Availability unit angkut - %.
= Effectivity Utility unit angkut - %.
Dari persamaan diatas bisa diketahui faktor apa saja yang mempengaruhi besar kecilnya produktivitas alat angkut di tambang. Dari masing-masing faktor, mempunyai rumus hitungan masing-masing. Berikut ini adalah faktor-faktor beserta rumus untuk menghitung nya.
1. Cycle time truck atau alat angkut.
Cycle time truck () adalah waktu edar yang diperlukan alat angkut untuk menyelesaikan 1 trip pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan alat angkut menyelesaikan 1 trip, semakin tinggi produksi yang di hasilkan unit tersebut. Berikut ini rumus untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip (rumus cycle time alat angkut).
Keterangan:
= Waktu edar yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip - trip/menit.
= Setting time unit angkut di front loading area. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk menempatkan posisi (sebelum unit dimuati muatan oleh alat angkut) - detik.
= Loading time. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut selama proses pemuatan material oleh alat angkut - detik.
= Hauling time full. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut material dari front ke disposal (unit angkut dalam kondisi penuh muatan) - detik.
= Setting time disposal. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk memposisikan unit saat di disposal - detik.
= Drop time. Yaitu waktu yang diperlukan alat angkut saat menumpahkan, bongkar, material di disposal - detik.
= Hauling time empty. Waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk kembali dari disposal ke front area (unit angkut dalam kondisi kosong) - detik.
Angka 60 = satuan untuk mengubah cycle time 1 trip satuan detik ke menit. 1 menit = 60 detik.
Kita bisa menambahkan faktor lain ke dalam persamaan di atas jika faktor tersebut mempengaruhi waktu yang dibutuhkan unit menyelesaikan 1 trip kerjanya. Misalnya jika terjadi antrian unit di front area. Maka lama waktu antrian akan di tambahkan.
2. Standard vessel capacity ().
Standard vessel capacity atau kapasitas standar muatan material vessel dari alat angkut. Kapasitas standard vessel bisa diketahui dari buku pedoman unit yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat alat angkut tersebut ().
3. Fill Factor vessel capacity ().
Fill factor vessel capacity atau faktor kapasitas pengisian vessel adalah perbandingan antara kapasitas nyata vessel alat angkut dengan kapasitas standar vessel alat angkut. Semakin banyak kapasitas nyata yang bisa di angkut, maka semakin tinggi produktivitas unit angkut tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung fill factor vessel capacity.
Keterangan:
= Fill factor vessel capacity - satuan %.
= Real vessel capacity, kapasitas muatan nyata vessel alat angkut - satuan .
= Standard vessel capacity, Kapasitas muatan standar vessel alat angkut - satuan .
4. Mechanical availability alat angkut ().
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari kondisi mekanikal alat tersebut.
5. Effective Utility alat angkut ().
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari penggunaan efektif alat tersebut.
Contoh Kasus.
Setelah kita mengetahui semua rumus yang mempengaruhi produktivitas unit angkut tambang di atas, tidak lengkap rasanya jika tidak berlatih menggunakan rumus tersebut. Mari kita belajar bersama menyelesaikan contoh kasus di bawah ini.
Contoh :
Data dari pengawas:
1. Alat muat menggunakan PC-400 Komatsu - Standard bucket 3,2 . Memerlukan waktu sekitar 22 detik untuk 1 cycle time alat muat.
2. Kapasitas muatan standard () vessel ADT-740 Caterpillar adalah 24 . Memerlukan 7,5 sampai 8 bucket untuk mengisi vessel ADT-740 menggunakan PC-400.
3. Kapasitas nyata muatan () vessel ADT-740 Caterpillar adalah 22 .
4. Mechanical availability () ADT-740 Caterpillar sebesar 94%.
5. Effective utility () ADT-740 Caterpillar sebesar 85%.
6. Setting time front () di front loading - 20 detik.
7. Loading time () ADT-740 : 8 bucket x 22 detik = 176 detik.
8. Hauling time full () ADT-740 - 240 detik.
9. Setting time disposal () ADT-740 - 25 detik.
10. Drop time () ADT-740 - 16 detik.
11. Hauling time empty () ADT-740 - 200 detik.
Jawaban contoh kasus di atas.
Sebelum bisa mengetahui berapa produltivitas ADT-740 Caterpillar di atas, kita harus menghitung dulu faktor-faktor yang mempengaruhi nya berdasarkan rumus produktivitas unit angkut di atas. Berdasarkan data yang telah di buat pengawas saat observasi lapangan untuk ADT-740, Kita tinggal mencari berapa cycle time ADT-740.
Cycle time truck () adalah waktu edar yang diperlukan alat angkut untuk menyelesaikan 1 trip pekerjaan. Semakin sedikit waktu yang dibutuhkan alat angkut menyelesaikan 1 trip, semakin tinggi produksi yang di hasilkan unit tersebut. Berikut ini rumus untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip (rumus cycle time alat angkut).
Keterangan:
= Waktu edar yang dibutuhkan unit angkut dalam 1 trip - trip/menit.
= Setting time unit angkut di front loading area. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk menempatkan posisi (sebelum unit dimuati muatan oleh alat angkut) - detik.
= Loading time. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut selama proses pemuatan material oleh alat angkut - detik.
= Hauling time full. Yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mengangkut material dari front ke disposal (unit angkut dalam kondisi penuh muatan) - detik.
= Setting time disposal. Yaitu waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk memposisikan unit saat di disposal - detik.
= Drop time. Yaitu waktu yang diperlukan alat angkut saat menumpahkan, bongkar, material di disposal - detik.
= Hauling time empty. Waktu yang dibutuhkan unit angkut untuk kembali dari disposal ke front area (unit angkut dalam kondisi kosong) - detik.
Angka 60 = satuan untuk mengubah cycle time 1 trip satuan detik ke menit. 1 menit = 60 detik.
Kita bisa menambahkan faktor lain ke dalam persamaan di atas jika faktor tersebut mempengaruhi waktu yang dibutuhkan unit menyelesaikan 1 trip kerjanya. Misalnya jika terjadi antrian unit di front area. Maka lama waktu antrian akan di tambahkan.
2. Standard vessel capacity ().
Standard vessel capacity atau kapasitas standar muatan material vessel dari alat angkut. Kapasitas standard vessel bisa diketahui dari buku pedoman unit yang dikeluarkan oleh perusahaan pembuat alat angkut tersebut ().
3. Fill Factor vessel capacity ().
Fill factor vessel capacity atau faktor kapasitas pengisian vessel adalah perbandingan antara kapasitas nyata vessel alat angkut dengan kapasitas standar vessel alat angkut. Semakin banyak kapasitas nyata yang bisa di angkut, maka semakin tinggi produktivitas unit angkut tersebut. Berikut ini rumus yang digunakan untuk menghitung fill factor vessel capacity.
Keterangan:
= Fill factor vessel capacity - satuan %.
= Real vessel capacity, kapasitas muatan nyata vessel alat angkut - satuan .
= Standard vessel capacity, Kapasitas muatan standar vessel alat angkut - satuan .
4. Mechanical availability alat angkut ().
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari kondisi mekanikal alat tersebut.
5. Effective Utility alat angkut ().
Ketersediaan alat angkut berdasarkan dari penggunaan efektif alat tersebut.
Contoh Kasus.
Setelah kita mengetahui semua rumus yang mempengaruhi produktivitas unit angkut tambang di atas, tidak lengkap rasanya jika tidak berlatih menggunakan rumus tersebut. Mari kita belajar bersama menyelesaikan contoh kasus di bawah ini.
Contoh :
Data dari pengawas:
1. Alat muat menggunakan PC-400 Komatsu - Standard bucket 3,2 . Memerlukan waktu sekitar 22 detik untuk 1 cycle time alat muat.
2. Kapasitas muatan standard () vessel ADT-740 Caterpillar adalah 24 . Memerlukan 7,5 sampai 8 bucket untuk mengisi vessel ADT-740 menggunakan PC-400.
3. Kapasitas nyata muatan () vessel ADT-740 Caterpillar adalah 22 .
4. Mechanical availability () ADT-740 Caterpillar sebesar 94%.
5. Effective utility () ADT-740 Caterpillar sebesar 85%.
6. Setting time front () di front loading - 20 detik.
7. Loading time () ADT-740 : 8 bucket x 22 detik = 176 detik.
8. Hauling time full () ADT-740 - 240 detik.
9. Setting time disposal () ADT-740 - 25 detik.
10. Drop time () ADT-740 - 16 detik.
11. Hauling time empty () ADT-740 - 200 detik.
Jawaban contoh kasus di atas.
Sebelum bisa mengetahui berapa produltivitas ADT-740 Caterpillar di atas, kita harus menghitung dulu faktor-faktor yang mempengaruhi nya berdasarkan rumus produktivitas unit angkut di atas. Berdasarkan data yang telah di buat pengawas saat observasi lapangan untuk ADT-740, Kita tinggal mencari berapa cycle time ADT-740.
CYCLE TIME TRUCK () ADT-740 CATERPILLAR.
= 15 menit (angka pembulatan) setiap 1 trip
Berikutnya kita hitung berapa Fill factor vessel capacity () ADT-740 Caterpillar.
= 15 menit (angka pembulatan) setiap 1 trip
Berikutnya kita hitung berapa Fill factor vessel capacity () ADT-740 Caterpillar.
FILL FACTOR VESSEL CAPACITY () ADT-740 CATERPILLAR.
= 92% (angka pembulatan)
Setelah kita mengetahui Cycle time dan Fill factor vessel capacity ADT-740 Caterpillar di atas, sekarang kita bisa mengetahui berapa produktifitas alat angkut tersebut di tambang.
= 92% (angka pembulatan)
Setelah kita mengetahui Cycle time dan Fill factor vessel capacity ADT-740 Caterpillar di atas, sekarang kita bisa mengetahui berapa produktifitas alat angkut tersebut di tambang.
PRODUCTIVITY TRUCK () ATAU ALAT ANGKUT ADT-740 CATERPILLAR.
x 24 x 92% x 95% x 85%
= 71,3 /jam
x 24 x 92% x 95% x 85%
= 71,3 /jam
Excavator
Perhitungan
Sebuah excavator komatsu
PC 1250-7 mempunyai spesifikasi waktu persiklus sebagaiberikut :
Excavate 17 detik
MengaturPosisi 12 detik
Swing &
Dump 12 detik
Gangguan 5 detik
Total
Waktu Per Siklus 46 detik
keterangan :
Kapasitasmesin
(HP)
|
|
688
|
HP
|
|
|
Kapasitas
Crankcase
|
|
23,15
|
liter
|
|
Jam antaragantioli
|
|
100
|
jam
|
|
Produksialatberat
|
|
456,58
|
m.3/ jam
|
|
Waktukerja
|
|
50
|
menit/jam
|
|
Harga
solar
|
:
|
Rp 5000
|
per liter
|
|
Hargaoli
|
:
|
Rp
25000
|
per liter
|
Hitunglahproduktivitasdankebutuhan
solar sertaoli excavator tersebut.
Penyelesaian
:
A.
Faktor Mesin
1.
Excavator : 17/46x1 = 0,37
2. Mengatur posisi : 12/46x0,5 = 0,13
3. Swing & Dump : 12/46x0,5 = 0,13
4. Gangguan : 5/46x0,5 =
0,05
_____
+
5. Total Faktor Waktu : =
0,68
B.
Faktor Operasi
Faktor Operasi = faktor waktu x
waktu kerja
= 0,68 x
0,83
= 0,57
C.
Biaya Konsumsi Solar & Oli
1. Biaya Solat = f. Operasi x lama kerja x HP x f.solat x harga
solat
= 0,57 x 1 x
688 x 0,15 x 5000
=
Rp.294.120,- / jam
2. Biaya Oli = (Hp x f.operasi x 0,0023/0,885)+ (cc/jam antara ganti oli)
= (688 x
0,57 x 0,0023/0,885) + (23,15/100)
= 1,03
liter/jam
Harga / jam = 1,03 x 25000
= Rp. 25.743,54
/ jam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar