Islam merupakan agama dengan pemeluk terbesar di Indonesia. Hal tersebut tidak terlepas dari usaha para juru dakwah agama Islam dalam melakukan islamisasi di Indonesia. Islamisasi adalah istilah umum yang biasa dipergunakan untuk menggambarkan proses persebaran Islam di Indonesia pada periode awal (abad 7-13 M), terutama menyangkut waktu kedatangan, tempat asal serta para pembawanya, yang terjadi tidak secara sistematis dan terencana. Inilah definisi islamisasi yang dimaksud dalam tulisan ini. Ada tiga pendapat tentang waktu masuknya Islam di Nusantara yaitu :
· 1. Islam Masuk ke Indonesia Pada
Abad ke 7:
b. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
a. Seminar masuknya islam di Indonesia (di
Aceh) sebagian dasar adalah catatan perjalanan Al mas’udi, yang menyatakan
bahwa pada tahun 675 M, terdapat utusan dari raja Arab Muslim yang berkunjung
ke Kalingga. Pada tahun 648 diterangkan telah ada koloni Arab Muslim di pantai
timur Sumatera.
b. Dari Harry W. Hazard dalam Atlas of Islamic History (1954), diterangkan bahwa kaum Muslimin masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M yang dilakukan oleh para pedagang muslim yang selalu singgah di sumatera dalam perjalannya ke China.
Murid dari Hamzah Fansuri mengembangkan Agama Islam di Aceh |
· 2. Islam Masuk Ke Indonesia pada Abad ke-11:
Satu-satunya sumber ini adalah diketemukannya makam panjang di
daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimun dan rombongannya.
Pada makam itu terdapat prasasti huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun
(dimasehikan 1082)
Makam Fatimah binti Maimun |
· 3. Islam Masuk Ke Indonesia Pada Abad
Ke-13:
- Catatan
perjalanan Marcopolo, menyatakan bahwa ia menjumpai adanya kerajaan Islam
Ferlec (mungkin Peureulack) di Aceh, pada tahun 1292 M.
- Pendapat
ini juga disampaikan oleh N.H. Krom dan Van Den Berg. Namun, pendapat ini
memperoleh sanggahan dari : H. Agus Salim, M. Zainal Arifin Abbas, Sayeg Alwi
bin Tahir Alhada, H.M Zainuddin, Hamka, Djuned Parinduri, T.W. Arnold yang
berpendapat Islam masuk ke Indonesia telah dimulai sejak abad ke-7 M.
* Saluran Penyebaran Islam
Masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam di Indonesia
atau proses Islamisasi di Indonesia melalui beberapa cara atau saluran, yaitu:
A. Seni Bangunan
A. Seni Bangunan
Wujud akulturasi dalam seni bangunan dapat terlihat pada
bangunan masjid, makam dan istana. Masjid adalah tempat ibadahnya orang Islam.
Di Indonesia, istilah masjid biasanya menunjuk pada tempat untuk
menyelenggarakan shalat Jumat. Masjid di Indonesia biasanya mempunyai ciri khas
tersendiri, diantaranya sebagai berikut.
a. Atapnya berbentuk "atap tumpang" yaitu atap
bersusun. Jumlah atap tumpang itu selalu ganjil, 3 atau 5.
b. Tidak adanya menara. Pada masa itu masjid yang mempunyai
menara hanya masjid Banten dan masjid Kudus.
c. Biasanya masjid dibuat dekat istana, berada di sebelah
utara atau selatan. Biasanya didirikan di tepi barat alun - alun. Letak masjid
ini melambangkan bersatunya rakyat dan raja.
B. Perdagangan
Sejak abad ke-7 M, para pedagang Islam dari Arab, Persia, dan
India telah ikut ambil bagian dalam kegiatan perdagangan di Indonesia. Hal ini
menimbulkan jalinan hubungan perdagangan antara masyarakat dan para pedagang
Islam. Di samping berdagang, para pedagang Islam dapat menyampaikan dan
mengajarkan agama dan budaya Islam kepada orang lain termasuk masyarakat
Indonesia.
Perdagangan di abad 7 M |
C. Politik
Setelah tersosialisasinya agama Islam, maka kepentingan politik
dilaksanakan melalui perluasan wilayah kerajaan, yang diikuti pula dengan
penyebaran agama Islam. Contohnya, Sultan Demak mengirimkan pasukannya untuk
menduduki wilayah Jawa Barat dan memerintahkan untuk menyebarkan agama Islam.
Pasukan itu dipimpin oleh Fatahillah.
D. Aksara dan Seni Sastra
Bentuk seni sastra tersebut di atas, banyak berkembang di
Melayu dan Pulau Jawa, kedatangan Islam ke Indonesia membawa pengaruh cukup
besar bagi kebudayaan Indonesia. Tetapi bukan berarti menghapus semua yang ada
sebelumnya. Misalnya, kesenian wayang yang telah ada sebelum kedatangan Islam.
Bahkan wayang ini digunakan para wali untuk menyebarkan agama Islam.
E. Sistem Kalender
D. Aksara dan Seni Sastra
Wujud akulturasi dalam seni sastra terlihat dari tulisan /
aksara yang dipergunakan yaitu menggunakan huruf Arab Melayu dan isi ceritanya
juga ada yang mengambil hasil sastra yang berkembang pada jaman Hindu. Bentuk
seni sastra yang berkembang sebagai berikut.
1. Hikayat yaitu cerita atau dongeng yang berpangkal dari
peristiwa atau tokoh sejarah. Hikayat ditulis dalam bentuk peristiwa atau tokoh
sejarah.
2. Babad adalah kisah rekaan pujangga keraton sering dianggap
sebagai peristiwa sejarah contohnya Babad Tanah Jawi.
3. Suluk adalah kitab yang membentangkan soal - soal tasawwuf.
Contoh Babad Jawi |
E. Sistem Kalender
Sebelum budaya Islam masuk ke Indonesia, masyarakat Indonesia
sudah mengenal kalender Saka. Dalam kalender Saka ini ditemukan nama - nama
pasaran hari seperti legi, pahing, pon, wage, dan kliwon. Setelah berkembangnya
Islam Sultan Agung dari Mataram menciptakan kalender Jawa, dengan menggunakan
perhitungan peredaran bulan seperti tahun Hijriah. Nama - nama bulan yang
digunakan adalah 12, sama dengan penanggalan Hijriyah.
Demikian pula, nama - nama bulan mengacu pada bahasa bulan
Arab yaitu
1. Sura (Muharram),
2. Sapar (Safar),
3. Mulud (Rabi'ul awal),
4. Bakda Mulud (Rabi'ul akhir),
5. Jumadilawal (Jumadil Awal),
6. Jumadilakir (Jumadil Akhir),
7. Rejeb (Rajab),
8. Ruwah (Sya'ban),
9. Pasa (Ramadhan),
10. Sawal (Syawal),
11. Sela (Dzulqaidah),
12. Besar (Dzulhijjah).
DAFTAR PUSTAKA :
1. Drs. Sukadi. 2002. IPS Sejarah untuk SLTP kelas 1.
Jakarta : Ganeca Exact.
2. Hartini, Dwi. 2007. Masuknya Pengaruh Islam di Indonesia.
Pdf. Adobe Reader.
3. Samlawi, Fakih. 1989. Konsep Dasar IPS. Jakarta : Depdikbud.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar