Kebudayaan dan agama Hindu tiba di Indonesia pada abad pertama masehi, bersamaan waktunya dengan kedatangan agama Buddha, yang kemudian menghasilkan sejumlah kerajaan Hindu-Buddha seperti Kutai, Mataram dan Majapahit.
Candi Prambanan adalah kuil Hindu yang
dibangun semasa kerajaan Majapahit, semasa dinasti Sanjaya. Kerajaan ini hidup
hingga abad ke 16 M, ketika kerajaan Islam mulai berkembang. Periode ini,
dikenal sebagai periode Hindu-Indonesia, bertahan selama 16 abad penuh.
Masuknya
agama dan kebudayaan Hindu-Budha ke Indonesia, selain membawa perubahan pada
sistem kepercayaan bangsa Indonesia, ternyata membawa perubahan pula pada
bidang kehidupan masyarakat lainnya. Masuknya unsur-unsur budaya Hindu Budha
dari India telah mengubah dan menambah khasanah budaya Indonesia dalam beberapa
aspek kehidupan seperti :
A. Bidang Agama
Sebelum mendapat pengaruh agama - agama dari India, penduduk nusantara telah memiliki kepercayaan :
1. Animisme : Keyakinan adanya berbagai roh yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya. Tingkatan tinggi dari animisme adalah pemujaan kepada roh para leluhur.
2. Dinamisme : Kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib yang luar biasa pada benda-benda tertentu : rambut, kepala, batu, dan lain-lain.
3. Totemisme : Kepercayaan kepada binatang sebagai lambang nenek moyang.
4. Animatisme : Kepercayaan bahwa benda atau pohon tertentu berjiwa dan berfikir seperti manusia : keris, pohon beringin, dan lain-lain.
5. Fetisisme : Kepercayaan adanya jiwa dalam benda-benda tertentu.
Sebelum mendapat pengaruh agama - agama dari India, penduduk nusantara telah memiliki kepercayaan :
1. Animisme : Keyakinan adanya berbagai roh yang menempati alam sekeliling tempat tinggalnya. Tingkatan tinggi dari animisme adalah pemujaan kepada roh para leluhur.
2. Dinamisme : Kepercayaan tentang adanya kekuatan gaib yang luar biasa pada benda-benda tertentu : rambut, kepala, batu, dan lain-lain.
3. Totemisme : Kepercayaan kepada binatang sebagai lambang nenek moyang.
4. Animatisme : Kepercayaan bahwa benda atau pohon tertentu berjiwa dan berfikir seperti manusia : keris, pohon beringin, dan lain-lain.
5. Fetisisme : Kepercayaan adanya jiwa dalam benda-benda tertentu.
Animisme |
Dinamisme |
B. Bidang Pemerintahan
1. Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha seperti Kutai, Tarumanegara, Mataram, Majapahit dan Sriwijaya.
1. Munculnya kerajaan-kerajaan yang bercorak Hindu dan Budha seperti Kutai, Tarumanegara, Mataram, Majapahit dan Sriwijaya.
2. Munculnya system kemaharajaan sehingga seorang pemimpin tidak dipilih dengan demokratis melainkan turun-temurun atau menggunakan system dinasti.
3. Pada puncak pemerintahan, atau pucuk sistem masyarakat sebelum datangnya budaya pengaruh India terdapat para pemimpin : Ketua Suku, Ketua adat, dengan gelar Datu atau Datuk, Ratu dan Raka. Sejak datangnya pengaruh budaya India, para Datu atau Ratu berganti gelar Raja atau Maharaja. Meskipun posisi tidak berubah tetap sebagai pucuk pimpinan dalam pemerintahan. Dengan adanya sistem kasta, para dukun atau ahli nujum, yang menjadi penasehat Datu atau Ratu, meskipun bergelar Brahmana, posisi tetap di bawah raja, rakyat merdeka tetap sebagai waisya, dan para budak tetap sebagai kaum sudra.
C. Bidang
Kesenian
Masuknya Hindu dan Budha memiliki andil yang sangat besar bagi perkembangan kesenian di Indonesia, baik itu seni pahat, seni bangunan maupun senin sastra. Perkembangan seni bangunan ditandai dengan berdirinya bangunan candi, seperti candi prambanan dan Borobudur. Dua bangunan megah ini merupakan bukti nyata kemajuan di bidang seni bangunan.
Sementara seni pahat/ukir dapat dilihat pada relief candi Borobudur maupun prambanan. Ternyata gambar relief yang ada pada candi tersebut memiliki arti dan makna tersendiri. Adapun pengaruhnya di bidang sastra berkembang pesat pada zaman Kediri dan Majapahit. Banyak di buku-buku sastra yang ditulis para pujangga baik di Kediri maupun di Majapahit.
D. Bidang Bahasa dan Tulisan
Sejak masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia, bahasa sansekerta dan huruf palawa mulai digunakan dalam penulisan prasasti dan kitab sastra, misalnya : prasasti kutai, prasasti tugu, prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan lain-lain. Dalam perkembangannya bahasa Sansekerta dan huruf Palawa mengalami akulturasi dengan bahasa dan huruf jawa sehingga munculah bahasa jawa kuno dan huruf Jawa Kuno. Karya-karya sastra dari India seperti Ramayana dan Mahabaratha banyak mempengaruhi karya-karya pujangga di Nusantara. Karya-karya sastra yang muncul dengan pengaruh India antara lain:
Sejak masuknya agama Hindu dan Budha di Indonesia, bahasa sansekerta dan huruf palawa mulai digunakan dalam penulisan prasasti dan kitab sastra, misalnya : prasasti kutai, prasasti tugu, prasasti kebun kopi, prasasti canggal, dan lain-lain. Dalam perkembangannya bahasa Sansekerta dan huruf Palawa mengalami akulturasi dengan bahasa dan huruf jawa sehingga munculah bahasa jawa kuno dan huruf Jawa Kuno. Karya-karya sastra dari India seperti Ramayana dan Mahabaratha banyak mempengaruhi karya-karya pujangga di Nusantara. Karya-karya sastra yang muncul dengan pengaruh India antara lain:
a. Arjunawiwaha, karya Mpu Kanwa
b. Sutasoma, karya Mpu Tantular
c. Negarakertagama, karya Mpu PrapancaArjuna Wiwaha Karya Mpu Kanwa |
Prasasti Kerajaan Kutai |
E. BidangTeknologi
Kemampuan masyarakat pada masa Hindu dan Budha di bidang teknologi telah menghasilkan beberapa peninggalan yang sangat membanggakan. Bukti-bukti yang masih dapat kita saksikan adalah peninggalan candi Borobudur, Prambanan dan lain-lain. Pembangunan Borobudur dan Prambanan sulit terwujud bila tidak didukung kemampuan yang tinggi bidang teknologi.
Arca, relief dan ukiran batu bisa tertata rapi dan urut serta serasi memerlukan keahlian tersendiri. Selain candi, bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa Hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa Hindu telah memiliki kemampuan di bidang teknologi.
Kemampuan masyarakat pada masa Hindu dan Budha di bidang teknologi telah menghasilkan beberapa peninggalan yang sangat membanggakan. Bukti-bukti yang masih dapat kita saksikan adalah peninggalan candi Borobudur, Prambanan dan lain-lain. Pembangunan Borobudur dan Prambanan sulit terwujud bila tidak didukung kemampuan yang tinggi bidang teknologi.
Arca, relief dan ukiran batu bisa tertata rapi dan urut serta serasi memerlukan keahlian tersendiri. Selain candi, bukti-bukti kemajuan bidang teknologi masyarakat masa Hindu adalah kemahiran membuat wayang dan system irigasi. Peninggalan-peninggalan tersebut menunjukan bahwa masyarakat masa Hindu telah memiliki kemampuan di bidang teknologi.
DAFTAR PUSTAKA :
1. Magdalia A. 2006. Sejarah untuk SMA dan MA Kelas XI IPS. Jakarta: Erlangga, pp: 8-9
2. Poesponegoro, MP. 2010. Sejarah Nasional Indonesia II. http://www.idsejarah.net/2015/07/sejarah-masuknya-hinduisme-ke-indonesia.html#. 19 September 2016 (18:22).
3. Muhammad N. 2008. Mari Belajar IPS VII. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional pp: 57-9
4. Mustopo, MH. 2011. Sejarah II, Perpustakaan Nasional. Yudhistira
Tidak ada komentar:
Posting Komentar